Review Resident Evil 3 Remake: Aksi Tanpa Henti!

Post a Comment

 Sebagai pengembang yang berhasil mengeluarkan versi “remake” yang diterima secara positif oleh gamer, Capcom akhirnya merilis Resident Evil 3 Remake pada 3 April 2020.


Siapa sangka bahwa Capcom hanya membutuhkan waktu satu tahun saja untuk merilis Resident Evil 3 Remake untuk melanjutkan kesuksesan dari Resident Evil 2 Remake yang mendapatkan banyak award di berbagai ajang.

Capcom pada awalnya hanya merencanakan sebuah game bernama Resident Evil Resistance yang merupakan 1v4 survival horror layaknya Dead by Daylight. Namun, Capcom secara mengejutkan memperkenalkan Resident Evil 3 pada streaming State of Play dari PlayStation di bulan Desember 2019 dan Resistance ternyata hanya sebuah mode pendamping.

Ini tentu merupakan sebuah kejutan yang sangat baik untuk penggemar seri Resident Evil seperti saya. Namun dengan waktu pengembangan yang terbilang singkat, apakah Resident Evil 3 Remake berhasil mencapai kejayaan pendahulunya?

Pada Resident Evil 3 Remake ini, kamu akan kembali mengendalikan Jill Valentine yang merupakan survivor dari game pertama. Sama seperti versi orisinal, kamu harus berjuang untuk bertahan hidup di masa kekacauaan Raccoon City di awal terjadinya wabah virus sebelum kejadian Resident Evil 2.


Tidak seperti versi orisinal yang terbilang cukup singkat ketika Jill harus kabur pertama kali, versi remake benar-benar memperlihatkan bagaimana porak porandanya Raccoon City dan orang-orang banyak yang coba melarikan diri.

Apalagi Capcom kali ini menyempurnakan kembali RE Engine untuk menampilkan grafis yang lebih menawan. Secara tekstur memang tidak jauh berbeda dari Resident Evil 2 Remake, namun kali ini punya pencahayaan yang lebih imersif dan realistis.

Memanfaatkan suasana perkotaan yang padat, Capcom pun menyematkan banyak easter egg atau parodi yang patut untuk ditemukan. Jadi sebaiknya kamu jalan pelan-pelan menyusuri setiap sudut Raccoon City karena banyak yang menarik.



Berbicara soal RE Engine, Resident Evil 3 Remake memiliki performa yang tidak jauh berbeda dibandingkan pendahulunya. Saya sendiri memainkannya di platform PC dan masih bisa menggunakan kualitas grafis yang sama dengan FPS yang tidak jauh berbeda.

Cukup salut dengan optimalisasi yang diberikan RE Engine dan semakin membuat penasaran seperti apa lagi kualitas visual yang akan ditawarkan pada game-game selanjutnya.

Kemabli berbicara soal gamenya, Resident Evil 3 Remake terbilang mengusung orientasi action. Walaupun masih ada sedikit-sedikit horror pada berbagai segmen, namun sebagian besar lebih fast paced dan penuh aksi.

Maka dari itu, kamu memiliki kendali karakter yang lebih fleksibel. Jill dapat menghindari musuh dengan menekan tombol Dodge dan akan lolos sepenuhnya jika berhasil menghindari pas sebelum musuh menyerang.



Mekanik ini sendiri memang sudah ada di versi orisinal, namun kini terasa lebih konsisten dan menyenangkan. Pastinya ini merupakan salah satu mekanik yang harus kamu kuasai jika ingin menyelesaikan seluruh tantangan yang diberikan.

Resident Evil 3 Remake pun kembali menghadirkan berbagai musuh lama, namun juga ada beberapa musuh baru yang membuatnya lebih bervariasi. Akan tetapi tidak ada yang lebih penting dibandingkan Nemesis, senjata biologis yang menjadi musuh utama kamu kali ini.

Saya cukup terpukau dengan implementasi Mr X di Resident Evil 2 Remake yang berhasil membuat keadaan selalu mencekam dan menjadi ancaman yang selalu harus diwaspadai. Sayangnya, Nemesis kali ini mendapatkan perlakuan yang kurang maksimal.

Ia hanya muncul beberapa kali dalam bagian-bagian yang sudah ditentukan sehingga hilang rasa kekhawatiran dimana ia bisa muncul dan menyerang kapan saja. Ditambah lagi, wujud pertama dari Nemesis yang ikonik hanya muncul beberapa kali saja.



Akhir kata, Resident Evil 3 Remake merupakan game yang cukup menyenangkan, namun rasanya bisa lebih baik lagi jika berada dalam masa pengembangan lebih lama. Game ini terbilang pendek, saya hanya membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk menyelesaikannya pertama kali.

Jika dibandingkan Resident Evil 2 Remake, game ini kurang berhasil dalam mengembalikan rasa nostalgia sambil memberikan pengalaman baru. Pacing yang terlalu cepat dan beberapa adegan ikonik dari orisinal terlewatkan menjadi faktornya.

Walaupun begitu, game ini menawarkan tingkat replayability yang tetap tinggi. Apalagi jika kamu ingin menyelasaikan game secara 100%, jauh lebih sulit ketimbang pendahulunya. Jika kamu bukan penggemar sekali seri Resident Evil, saya lebih menyarankan membeli Resident Evil 3 Remake ketika ada diskon atau harganya sudah turun.


Src: GAMETREN(.)COM
Newer Oldest

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter